Komparasi 9 action camera terbaik tahun 2015
Action camera (kamera aksi)
semakin mendapat perhatian dari penikmat travelling. Beragam ukuran, fitur dan
kelebihan lainnya menjadi daya tarik kamera ini. Berbeda dengan tahun – tahun sebelumnya, saat
ini action camera sudah lebih kecil dan lebih kuat serta mengalami peningkatan dalam
hal tingkat resolusi dan frame. Selain
itu fitur baru yang juga dapat kamu temui pada kamera aksi saat ini seperti
kemampuan untuk berkomunikasi dengan sensor eksternal, dan mengedit video
ekstrim kamu secara otomatis langsung pada kamera. Pada
kesempatan ini saya akan coba membandingkan spesifikasi dan keunggulan dari
beberapa action camera yang saat ini ada dipasaran.
Perbandingan action camera
(kamera aksi) ini dimaksudkan untuk membantu teman – teman dalam memilih kamera
yang sesuai dengan kebutuhan dan yang pasti budget, hehehe... Namun saya tidak
akan membandingkan hasil video atau foto dari kamera ini tapi lebih kepada
spesifikasi dan fitur –fitur yang dapat menunjang hasilnya.
Action camera yang akan kita
bandingkan adalah :
• GoPro Hero4 Hitam
• Sony 4K X1000V
• TomTom Bandit
• Garmin VirB XE
• GoPro Pahlawan 4 Perak
• Veho MUVI K2 NPNG
• Drift Stealth 2
• GoPro Hero4 Sesi
• Panasonic HX-A1
• Sony 4K X1000V
• TomTom Bandit
• Garmin VirB XE
• GoPro Pahlawan 4 Perak
• Veho MUVI K2 NPNG
• Drift Stealth 2
• GoPro Hero4 Sesi
• Panasonic HX-A1
Pemilihan action camera diatas
berdasarkan dari data kamera terbaik di pasar pada bulan Oktober 2015. Namun
setiap orang pasti memiliki penilaian dan pertimbangan masing-masing jadi
penilaian ini tidak bersifat mutlak. Nah, mari kita mulai komparasi 9 action
camera terbaik versi oprek kamera.
1. Ukuran Action Camera
Dari segi ukuran, action camera saat ini memiliki ukurang yang lebih mungil bila di bandingkan dengan kamera aksi 5 tahun yang lalu. Oleh karena itu, action camera menjadi semakin mudah digunakan di peralatan aksi kamu seperti papan selancar, helm, sepeda, dan peralatan aksi lainnya. Bentuknya yang kecil tentu tidak akan menggangu aktifitas kamu namun yang perlu diperhatikan adalah action kamera harus diberi pelindung terutama dibagian lensannya. Untuk itu kamu perlu melengkapi action camera kamu dengan case baik itu yang waterproof case atau case biasa.
Perbedaan ukuran action camera
tentu saja diikuti perbedaan berat dari kamera itu sendiri. Contohnya TomTom Bandit,
kamera ini memiliki berat 4 kali lebih berat jika dibandingkan dengan Panasonic
HX-A1. Namun hal ini tentu saja bukan tanpa alasan, penggunaan ukuran sensor
yang lebih besar menunjang perbedaan bobot ini. Selain itu, yang perlu
diperhatikan adalah berat dari pelindung (case) dari kamera contohnya GoPro
Hero4 yang apabila kita gunakan dengan waterproff case aslinya bobotnya
meningkat dari 83 gram menjadi 147 gram.
3. Kemampuan menahan air
Jika kamu berencana menggunakan
action camera untuk kegiatan ekstrim terlebih pada kegiatan yang bersentuhan
dengan air, maka kamu harus memperhatikan kemampuan kamera dalam menahan air. Seperti
yang telah disebutkan sebelumnya, setiap kamera memiliki tingkat ke tahanan air
yang berbeda – beda. Oleh karena itu akan sangat baik jika kamu melindungi
action kamera kamu dengan pelindung air (waterproof case) untuk meminimalisir
resiko kerusakan yang dapat ditimbulkan jika terkena air. Hal lain yang perlu
kamu perhatikan adalah tingkat ketahanan waterproof case dalam menahan tekanan
air, karena semakin dalam air maka semakin kuat tekanannya.
Semua action camera menggunakan
wide angle lenses yang tentu saja memiliki tangkapan lensa yang lebih lebar
dibanding kamera biasa. Hal ini ditujukan agar kamera dapat merekam dan
menangkap gambar disekitar objek lebih luas sehingga hasilnyapun terlihat lebih
nyata.
Kualitas foto atau video yang
dihasilkan tentu saja bukan hanya tergantung dari lebar tangkapan lensa, banyak
faktor yang mempengaruhi hasil action kamera seperti pencahayaan, kebersihan
lensa dan juga sensor yang digunakan pada kamera tersebut.
Seiring dengan lensa, ukuran
sensor merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi kualitas gambar dari
kamera aksi. Sensor
yang lebih besar dapat menangkap lebih banyak cahaya, ini juga berarti memungkinkan
peningkatan kinerja kamera pada kondisi minim cahaya. Dengan demikian, kamu
dapat mengandalkan kamera dengan sensor 1/ 2.3-inch
untuk performa yang lebih baik, seperti Drift Stealth 2, GoPro Hero4 Sesi, dan
Panasonic HX-A1.
Video dengan kualitas 4K memang
baru diperkenalkan pada tahun ini. Jika Anda ingin merekam video dengan
kualitas 4K, satu-satunya pilihan action kamera yang masuk akal untuk melakukan
hal tersebut adalah GoPro Hero4 Hitam atau Sony X1000V 4K dengan frame rates
mereka yang lebih tinggi dibanding action camera yang lain. Selain
itu TomTom Bandit dan GoPro Hero4 silver juga dapat merekam 4K, namun hanya
sampai pada 15 fame per detik yang tentu saja video yang dihasilkan akan patah –
patah.
Sebelum kamu memutuskan memiliki
kamera dengan kualitas video 4K, sebaiknya pertimbangkan dulu apakah kamu sudah
memiliki perangkat untuk memutar hasil
video 4K tersebut. jika belum memiliki perangkatnya, maka sebaiknya kamu
memilih kamera dengan kualitas yang lebih rendah TomTom Bandit dan GoPro Hero4
silver juga menawarkan rekaman video yang 2.7k pada frame rates yang lebih baik.
7. Kemampuan action camera merekam video Full HD
Kemampuan ini merupakan salah
satu fungsi yang sangat diharapkan pada action camera. Semua action camera yang
kita bandingkan saat ini semuanya memiliki kemampuan merekam dengan kualitas
Full HD / 1080p. Namun yang membedakannya hanya maksimum frame rate yang dapat
ditangkap kamera dimana semakin tinggi frame ratenya maka semakin halus hasil
video yang dihasilkan. Sebagian besar kamera aksi yang kita bandingkan memiliki
merekam full HD hingga 60 fps kecuali Drift Stealth 2 dan Panasonic HX-A1 yang
masih pada 30 fps. GoPro Hero 4 Hitam dan Sony X1000V 4K sudah tidak perlu
diragukan lagi, mereka sanggup merekam video kualitas 1080p sampai dengan 120
fps, yang memungkinkan Anda untuk menghasilkan video gerak lambat dengan
kualitas Full HD.
7. Kemampuan action camera merekam video gerak lambat (slow motion video)
Pada action camera yang memiliki
kemampuan merekam 30 atau 60 fps keatas memungkinkan untuk melakukan rekaman
atau video gerak lambat (slow Motion). Kabar gembiranya dari semua action
camera yang kita bandingkan, semuanya dapat merekam melebih 60 fps namun tentu saja dengan kualiatas
gambar yang berbeda. Untuk actiaon kamera kelas high end tentu hal ini tidak
menjadi masalah karena kamera aksi pada level ini dapat menggabungkan frame
rate yang tinggi dengan resolusi yang tinggi pula. Sementara pada kamera aksi
level dibawahnya umumnya hanya sanggup menggabungkan frame rates yang tiggi
dengan kualitas WVGA-HD.
Dengan sensor gambar yang kecil
dan sifat distorsi lensanya, kamera tindakan yang bukan pilihan ideal untuk kamu
yang mencari kesempurnaan optik. Karena
kamera ini pada dasarnya diperuntukan untuk pengambilan gambar pada kegiatan
yang tidak stabil (bergerak). Dari spesifikasi diatas terlihat kamera aksi
lebih memfokuskan untuk pembuatan video bukan foto, contohnya TomTom Bandit dan
Muvi K2 NPNG yang dilengkapi resolusi 16 megapixel.
Kemampuan kamera dalam menangkap
gambar juga menjadi pertimbangan tersendiri dalam memilih action kamera. GoPro
Hero4 Hitam dan Silver, atau Garmin VirB XE memiliki burst rate 30 fps, ini
berarti saat kamu diam maka kamera dapat menangkap suatu kejadian atau
pergerakan di depan lensa dengan cepat. Bahkan 10 fps dari Sony X1000V 4K,
TomTom Bandit dan GoPro Hero4 sebanding
dengan kecepatan dari banyak kamera DSLR.
10. Layar LCD action camera
Karena
ukurannya kecil maka beberapa dari action camera tidak memiliki layar, meskipun
hal ini akan menjadi nilai plus jika disematkan pada kamera aksi. Keuntungan jika
terdapat layar adalah kamu bisa melihat langsung hasil dari rekaman yang kamu
buat, selain itu kamu juga dapat mengubah pengaturan langsung pada kamera. Namun
ketiadaan layar ini dapat diatasi dengan kemampuan nirkabel kamera yang
dihubungkan ke smartphone (streaming).
Fitur Wireless (nirkabel) pada
kamera merupakan suatu keharusan pada action camera, karena fitur ini menunjang
kemudahan untuk mengirim hasil jepretan, mengontrol/mengoperasikan kamera,
sebagai viewfinder dan juga fungsi edit videonya. Bahkan pada pada beberapa
kamera juga terdapat fitur nirkabel yang menarik sebagai contoh, Sony X1000V 4K
memiliki NFC untuk memudahkan menghubungkan action camera dengan perangkat yang
kompatibel, selain itujuga terdapat built-in GPS.
Garmin VirB XE juga tidak mau
ketinggalan, dengan dikombinasikan dengan kemampuan ANT, kamera aksi ini dapat
menampilkan hasilnya langsung melalui berbagai monitor eksternal. TomTom Bandit
menawarkan fitur yang cukup menarik pula dengan menawarkan visualisasi data video
dari internal sensor serta bluetooth yang terhubung dengan monitor detak
jantung.
12. Media penyimpanan action camera
13. Daya tahan baterai action camera
Banyak faktor yang mempengaruhi kemampuan daya tahan baterai mulai dari suhu disekitar kamera, kualitas video yang diambil, tingkat frame rates, resolusi gambar dan masih banyak hal lainnya. Namun, ketahanan baterai hingga 4 jam dari Muvi mungkin dapat dikategorikan kemampuan maksimal dari action camera saat ini.
Pertimbangan lainnya adalah
apakah baterai removeble atau tidak karena pada kamera Drift Stealth 2, GoPro
Hero4 Session dan Panasonic HX-A1 menggunakan baterai tanam yang artinya tidak dapat
diganti langsung jika telah habis. TomTom Bandit menggunakan baterai dan kartu
memori yang terintegrasi dengan body camera yang dapat dicopot dan dihubungkan
ke port USB saat pengisian dan mengakses
konten.
kesimpulan
secara garis besar GoPro Hero4 hitam yang jika dilengkapi LCD dapat
dikatakan memenuhi kebutuhan dan keinginan pengguna action camera. Namun tentu
saja ada harga lebih yang harus dibayar untuk action camera ini. Selain itu Sony
X1000V 4K secara terang-terangan menantang kemampuan GoPro Hero4 Hitam dengan
menawaran spesifikasi, XAVC S untuk merekam level pro serta live streaming via
Ustream. Bagi
mereka yang mencari resolusi terbaik dan frame-rates yang tinggi, Sony X1000V 4K merupakan alternatif yang sangat
layak untuk dipertimbangkan.
Sementara itu, Garmin dan TomTom
memutuskan untuk menyaingi dominasi GoPro dengan melakukan sesuatu yang
berbeda. Sebuah
fitur menonjol dari TomTom adalah yang fitur shake-to-edit yang terdapat
langsung pada kamera dikombinasikan dengan sensor untuk kecepatan, G-force,
ketinggian dan rotasi yang secara otomatis digabungkan pada video serta
kemudahan men-share hasil video tersebut . Garmin
VirB XE juga menggunakan sebuah array sensor internal, bersama dengan ANT +
kompatibilitas sensor, untuk menampilkan informasi tambahan, seperti overlay
video, kecepatan kamu bergerak.
Bagi kebanyakan pengguna, GoPro
Hero4 silver masih menjadi pilihan terbaik karena action kamera ini mampu menawarkan
pilihan video yang solid dan berkualitas serta memiliki layar untuk melihat
hasil rekamannya. Namun pada rentang harganya, Drift Stealth 2 dan Panasonic
HX-A1 siap menjadi kompetitor untuk GoPro Hero4 silver
Setiap action camera memiliki
kelebihan dan kekurangannya masing – masing, semua kembali pada kebutuhan kamu,
jangan membeli kamera hanya karena tergiur merk atau fitur yang disediakan
karena belum tentu fitur itu kamu butuhkan. Namun bagi kamu yang masih
tergolong pemula dan dana terbatas, mungkin dapat memilih action camera XiaomiYI sebagai kamera perdana kamu.
0 komentar:
Posting Komentar